Kemajuan teknologi digital telah membawa arus perubahan yang mendasar dan tak terhindarkan bagi kehidupan hari ini. Tanda-tanda \\\'baru\\\' diproduksi tanpa kedalaman makna ataupun kebenaran. la menjadi semu, dituntut oleh kesegeraan dan kebaruan setiap saat. Hari ini saya tersesat diantara arus perubahan yang tidak mampu saya pahami sepenuhnya. Melalui karya ini saya mempertanyakan eksistensi manusia modern ditengah badai kemajuan, yang saling tumpang tindih seolah tanpa arah-keteraturan Saya mengambil inspirasi dari berbagai simbol kultural dan simbol dari narasi biblikal yang menjadi bagian dari identitas saya-. Berbagai tanda tersebut diinterpretasi ulang untuk menyampaikan suatu narasi \\\'baru\\\'dengan berbagai kemungkinan untuk dimaknai oleh pengamatnya. Perpaduan dan jukstaposisi berbagai tanda visual menjadi metafora dari sifat kehidupan kontemporer yang terfragmentasi dan multisensori. Saya adalah bagian dari manusia yang terasing sekaligus memiliki kepercayaan dan harapan dalam kehidupan.

My illustrations reimagine Vietnamese folklore, focusing on morality, transformation, and interconnectedness. \"Two Girls with Two Lumps\" contrasts a kind, singing girl who heals, with an envious girl who doubles her affliction. I depict their encounters with \"ugly\" monsters, highlighting the power of inner beauty. \"Marrying a Toad\" explores love beyond appearances. A GIF shows the ridiculed toad-wife transforming into a beautiful woman, while smaller illustrations showcase her hidden talents. \"A Lawsuit Against a Grasshopper\" visualizes the complex web of causality. A large piece depicts Buddha judging a chain of events, emphasizing interconnected responsibility. Through these stories, I aim to make these timeless tales resonate with contemporary audiences, prompting reflection on their enduring themes.

Inspirasi batik  ketiga negeri pada sebuah rantang merupakan manifestasi yang sangat jelas dari akulturasi budaya yang beragam. Warna merah darah ayam Lasem ( getih pithik) mencerminkan budaya Tionghoa. Menurut tradisi Tionghoa, merah adalah simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Warna merah sering digunakan di pesta pernikahan. Warna biru yang dilestarikan di Pekalongan merupakan pengaruh budaya Belanda.  Sedangkan warna coklat sogan berasal dari budaya Jawa.  Ketiga BudayaTionghoa, Jawa dan Belanda menghantar makanan di Rantang sendiri merupakan kebiasaan yang sering dilakukan

Usia senja terjadi pada siapa saja Ia mengarah ke ‘Sejati ing Jati hitam’ : self identity - Setelah kerja keras bagi sejahteranya negari … saatnya kembali ke sendirian, ke makna hidup, kesederhanaan, menjadi kebanyakan orang, ke canda-tawa kejujuran, ke kesyukuran, ke alam dan keseimbangan Bahkan tak lagi semua hal bisa dikelola Tak lagi bisa cawe-cawe … semua berubah Bahkan diri kita sendiri memiliki denyutnya Bahkan hal kecil yg mustinya tak ditampakkan Bisa lepas tak terkontrol … sedikit memalukan kurang pantas … tidak sopan tapi apalah daya … yg telah lepas biarlah lepas … lega Lama-lama nanti kan biasa … jadi tahu merdunya … mengundang senyum … nikmat dan seru juga … enak dan bikin sehat … Mendengarkan orkestra kecil dan selonjor rebah - serendah tanah

Sebuah rangkaian potret yang menggambarkan fragmen kehidupan di masa penjajahan, menampilkan ketegangan antara tradisi lokal dan pengaruh kolonial yang membatasi ruang gerak masyarakat pada waktu itu.

Rimbun is a body of work based on my exploration on organic projection mapping at my residency in Rimbun Dahan. Most of the time projection mapping is being utilised for projection on geometric and man made object. The process of creating content and the pipeline of doing geometric projection mapping is different than the organic one as we do not have a pre-existing “blueprint” or “template” for the mapping itself. The mapping need to be done on-site and this technique takes more time as it need to work with the space and also the space environment. One of the key themes of this installation is the interplay between perfection and imperfection. By embracing the organic nature of projection mapping and allowing for a degree of unpredictability and spontaneity, I sought to create a more dynamic and engaging experience for viewers.

Hide and seek embodies opposing yet interconnected roles: the hider’s concealment defines the seeker’s pursuit, and vice versa. Their dual existence is realized through each other, forming a dynamic balance where opposites coexist. This work visualizes their cyclical interplay through real-time visuals, reflecting an endless exchange where each role contains traces of the other.

The progress of a country has always been measured based on its economic growth. The country depends on investors to help boost the economy and create job opportunities for local communities. One of the biggest businesses in Malaysia is exporting deep-earth materials consisting of high-quality rocks and stones. Malaysia’s geographical landscape is rich in marble, granite, and limestone. These materials are processed to become decorative building and exported abroad. When the demand is high, more hills are excavated and ruined. This exploration for more high-quality rocks and stones will eventually sacrifice the ecosystem such as caves and other natural surroundings that have traces of early human civilization in this country. Many questions have been raised based on different perspectives regarding humans, nature, and their relationship.

Taking a virtual reality tour of the Dharma Bakti Temple Restoration Project in Glodok.